Selasa, 13 Oktober 2015

"La Tahzan, Innallaha Ma’ana. (Jangan bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita)"


Ketika kita mengeluh : “ Ah, semuanya tidak mungkin… ”
Allah menjawab : “ Jika AKU menghendaki, cukup Ku berkata “Jadi”, maka jadilah ” (QS 36 : 82).

Ketika kita mengeluh : “ee, aku sangat lelah…
Allah menjawab : “ … dan KAMI jadikan tidurmu untuk istirahat ” (QS 78 : 9). …

Ketika kita mengeluh :… “ Beratnya cobaan ini, aku tak sanggup… ”.
Allah menjawab : “ AKU tidak membebaniseseorang, melainkan sesuai kesanggupan ” (QS 2 : 286).

Ketika kita mengeluh : “aku pusing dengan semua masalah ini… ”.
Allah menjawab : “ Hanya dengan mengingatku hati akan menjadi tenang ” (QS 13 : 28).

Ketika kita mengeluh : “ semua yang ku kerjakan sia-sia … ”.
Allah menjawab : ” Siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji dzarah sekalipun, niscaya ia akan melihat balasannya ” (QS 99 : 7).

Ketika kita mengeluh : “ tak ada seorangpun yang mau menolong aku… ”.
Allah menjawab: “ Berdoalah (mintalah) kepadaKU, niscaya Aku kabulkan untukmu ” (QS 40 : 60).

Ketika kita mengeluh : “ aku sangat sedih… ”.
Allah menjawab : “ La Tahzan, Innallaha Ma’ana. Jangan bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita ” (QS 9 : 40).

Segala masalah kita, persoalan kita, sudah terjawab oleh ALLAH, semoga Allah kuatkan hati kita.

Sumber

Senin, 12 Oktober 2015

Efek barneum

Efek barneum adalah suatu kondisi psikologis yang dapat diterapkan pada semua manusia.
Untuk membuktikan hal itu seorang Psikolog melakukan penelitian dengan melibatkan 100 orang peserta, mereka diminta untuk menulis Nama, hobi, warna kesukaan dan sebagainya kemudian dikumpulkan untuk mengetahui seperti apa karakter mereka.
Selang beberapa waktu si Psikolog kembali dengan membagikan hasilnya, setiap peserta tidak diperbolehkan melihat hasil satu sama lain.
Kemudian si psikolog bertanya pada peserta, apakah hasilnya sesuai dengan karakter mereka.?
Kemudian hampir semua peserta mengatakan benar, ini sesuai dengan karakter saya.

Padahal Secara sengaja si Psikolog memberikan hasil yang sama pada semua peserta, yaitu

1. Anda merasa perlu untuk disukai dan dikagumi orang lain, tapi pada saat yang sama Anda juga cenderung kritis terhadap diri Anda

2. Anda mempnyai kapasitas besar terpendam yang sebenarnya bisa Anda kerahkan demi kesuksesan Anda

3. Meski Anda memililiki sisi lemah dalam kepribadian, tapi Anda biasanya berhasil untuk mengkompensasinya

4. Dari luar Anda terlihat sebagai seseorang yang berdisiplin dan percaya diri, namun di dalam Anda adalah seorang yang was-was dan tidak percaya diri

5. Terkadang Anda memiliki keraguan serius apakah Anda sudah membuat keputusan atau sudah bertindak benar atau tidak

6. Dalam kapasitas tertentu, Anda lebih memilih sesuatu yang berbeda dan merasa gusar dengan kekangan dan pembatasan

7. Anda merasa bangga menjadi seorang pemikir independen dan tidak pernah menerima pernyataan orang lain tanpa alasan yang memuaskan

8. Anda juga menilai tidak bijaksana jika terlalu jujur dalam mengungkapkan diri terhadap orang lain

9. Terkadang Anda adalah seorang agresif, ramah dan sosial, ada pula kalanya tertutup, waspada dan pendiam

10. Terkada apa yang Anda inginkan tidak begitu realistis

11. Merasa aman dan nyaman adalah sebuah tujuan utama Anda

Lalu kemudian si Psikolog meminta mereka untu saling menukar hasilnya. Mereka kaget karna semuanya sama.
Itulah efek barneum.

Sumber : Baca di buku "Teori Berfikir Positif" karya Ibrahil Elfiki

[MOHON SEBARKAN] 6 Jenis perhiasan rumah yang paling dimurkai Allah SWT dalam rumah

WAJIB BACA!! MUNGKIN Ada Perhiasan Rumah Yang Dilarang Dalam Islam Didalam RUMAH ANDA!!

RUMAH adalah tempat perlindungan & beristirahat.Pastinya setiap orang inginkan ketenangan setiap kali berada di rumah.Dalam mencari ketenangan, tentu sahaja kita memerlukan rumah yang bersih tanpa wujudnya barang-barang yang boleh mendatangkan kemusyrikan kepada kita.

Dalam satu hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban

Rasulullah s.a.w. bersabda: “Empat unsur yang membawa kebahagian iaitu isteri solehah, tempat tinggal yang luas, jiran yang baik & kenderaan yang menyenangkan hati”…

Manakala di dalam surah an-Nahl (80), Allah s.w.t. berfirman :”Allah menjadikan untuk rumah-rumah kamu sebagai tmpt yang menyenangkan”…

Oleh itu, dalam menghias rumah, tidak harus wujudnya unsur-unsur berbentuk syirik seperti patung dan sebagainya.Ini kerana, dalam mencari ketenangan, kita juga mengharapkan supaya malaikat rahmat masuk ke dalam rumah, kerana malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang mengandungi patung.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari & Muslim

Rasulullah s.a.w. bersabda: Sesungguhnya malaikat tidak akn masuk ke rumah yg di dlmnya ada patung”…

Begitu juga dengan rumah-rumah yang dihiasi dengan gambar yang berbentuk lucah, wanita tidak berpakaian & seumpamanya.

Kadang kala,terdapat rumah yang mempunyai kawasan yang luas pada zahirnya kelihatan tenang & cantik tetapi malangnya tidak dimasuki malaikat disebabkan wujudnya gambar-gambar berunsur kemaksiatan, patung-patung hiasan & seumpamanya.CACATKAN ANGGOTA PATUNG

Sekiranya terdapat perhiasan berbentuk patung di dalam rumah, maka hendaklah dicacatkan anggotanya seperti patahkan kepala patung tersebut atau mana-mana bahagian yang sewaktu dengannya.

Ini berdasarkan dalam sebuah hadis yang menceritakan tentang keengganan Jibrail a.s memasuki rumah Rasulullah s.a.w. kerana di pintu rumahnya ada sebuah patung.

Hari berikutnya pun Jibrail tidak mahu masuk, sehingga dia mengatakan kepada Nabi Muhammad;

“Perintahkanlah supaya memotong kepala patung itu”. Maka dipotonglah ia sehingga keadaannya menjadi seperti sepohon pokok…(Riwayat Abu Daud, Nasai & Termizi & Ibnu Hibban)

Dengan kecacatan tersebut, tiada kemungkinan patung itu akan diagung-agungkan.Bagaimanapun, patung-patung permainan yang digunakan oleh anak-anak perempuan dibolehkan dalam Islam kerana permainan sebegini ini sekurang-kurangnya boleh mengajar anak-anak untuk masa akan datang atau cara mendidik anak-anak mereka.

TIDAK BERNYAWA

Menyentuh isu perhiasan yang dibolehkan dalam Islam, adalah seperti ayat-ayat suci al-Quran, pokok, gambar pemandangan atau benda yang tidak bernyawa.

Tidak salah dalam Islam membuat perhiasan daripada gambar berbentuk pemandangan laut, perkampungan, pohon di hutan, sungai & sebagainya.

Cuma, yang tidak dibenarkan oleh Islam antaranya ialah gambar-gamabr artis yang memperagakan auratnya untuk tatapan umum atau gambar orang kafir (org bukan Islam) yang melakukan musyrik terhadap Allah s.w.t.

Islam tidak menggalakkan gambar-gamabr seperti ini kerana ia melambangkan keagungan atau menimbulkan perasaan untuk memuja mereka.

Menggantungkan gambar-gambar orang alim dibenarkan sebab ia dilihat dari sudut ketokohan & kelebihan ilmunya & Islam mengharuskan gambar sebegini untuk dijadikan contoh dan ikutan.

Begitu juga dgn gambar-gambar keluarga atau haiwan yang diambil secara fotografi dibenarkan kerana ia boleh menjadi kenangan.

SEKSAAN HARI KIAMAT

Islam melarang perhiasan pinggan mangkuk yg diperbuat dari emas & perak kerana bila mana adanya perhiasan sebegini di rumah, kemungkinan besar akan menimbulkan perasaan sombong, riak & ingin menunjuk-nunjuk kemewahan yang ada padanya.

Larangan ini adalah untuk menjaga hati bagi orang fakir miskin supaya tidak merasa rendah diri atau wujudnya perbezaan dan jurang yang berlebihan antara golongan kaya dan miskin.

Manakala bekas-bekas acuan kuih-muih yang berbentuk haiwan, ia dibolehkan kerana acuan-acuan ini akan dibuat dalam bentuk makanan yang akhirnya di makan, tidak disimpan & tidak kekal maka ia dibolehkan.
Begitu juga halnya dengan permaidani yang ada gambar binatang, tidak haram diletakkan di dalam rumah sebab ia diletakkan di dalam kedudukan rendah. Permaidani akan dipijak & ia tidak dianggap untuk diagungkan.
Islam juga mengingatkan, orang yang mengukir & memahat patung akan menerima azab yang dahsyat pada hari kiamat
Sabda Rasulullah s.a.w: Sesungguhnya orang yang paling berat seksaannya pada hari kiamat ialah orang yang membuat ukiran atau memahat patung ini.
Dalam satu riwayat diterangkan : Orang yang menandingi kuasa ciptaan Allah (Riwayat Bukhari & Muslim)
Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Bukhari.
Rasulullah s.a.w bersabda: Sesiapa yang membuat patung, pada hari kiamat nanti dia akan dipaksa untuk meniupkan roh padanya, pada hal dia tidak akan sesekali dapat meniupkan roh itu.
Maksud hadis ini ialah, Allah akan menyuruh orang yang membuat patung itu meniup roh sehingga boleh dan ini tentu sahaja merupakan satu seksaan & peghinaan kerana bukan kuasa manusia untuk meniupkan roh.

Sumber

Minggu, 11 Oktober 2015

BEDA CARA BEDA HASIL

Saat perjalanan pulang dari Ciangsana menuju Serang, Banten. Tentu saja naik angkutan umum, seperti biasa mungkin anda juga mengalami hal serupa dengan saya ketika menaiki angkutan umum, karna mungkin hanya di Indonesia angkutan umum bisa menjadi seperti pasar swalayan, hampir semua barang dijajakan hilir mudik di lorong sempit, yang mungkin bagi sebagian orang bisa membuat kepala pening dan bagi sebagian yang lainnya jadi sangat memanjakan karna tak perlu repot-repot keluar bis Cuma buat beli air mineral. :D berbagai cara mereka lakukan untuk menarik minat penumpang untuk membeli barang yang mereka tawarkan, Ada yang ramah tamah, ada juga yang sedikit memaksa.
Tapi yang menjadi pusat perhatian saya sekarang itu bukanlah para pedagang yang hilir mudik, Melainkan para pengamen yang turun naik melantunkan nyanian dengan suara-suara yang meledak-ledak, nyaring, cempreng, ada juga yang belaga jadi iwan fals yang suaranya memang beneran fales. Mungkin dari segi bernyanyi mereka begitu-begitu aja, tak ada yang bisa dinilai, karna memang saya bukan juri di X-Factor yang katanya jago-jago dalam bernyanyi :D

Diperjalanan kali ini ada berbagai jenis pengamen yang saya temui dengan gaya yang mungkin mewakili diri atau kelompok mereka ( karna yang saya ketahui para pengamen juga memiliki kelompok-kelompok). Ada yang bergaya simle, gaya seperti kabayan dengan suling bambu yang memang suaranya bisa bikin seseorang merogoh recehan sisa beli gorengan dikantongnya, ada juga yang bergaya anak punk dengan lubang-lubang dikuping selebar botol minuman energi dan bernyanyi sekenanya yang bisa membuat orang menimbun recehan dikantongnya.

Dari sekian banyak pengamen, ada satu yang buat saya tersenyum geli ketika bis tiba di daerah slipi, ada seorang pengamen yang masuk ke bis dengan pakaian biasa dan gitar yang menjadi andalannya, nyanyinya sih biasa aja tapi yang membuat dia berbeda adalah gayanya. Setelah selesai satu lagu dia berdiri dengan gaya yang elegan, berorasi bagai Mario Teguh atau mungkin seperti Ippho Santosa yang sedang mengisi sebuah acara training anti galau dalam menyikapi kehidupan, gaya dan semangatnya dalam menyampaikan kata_kata yang tak lazim disampaikan seorang pengamen tak kalah hebat dengan para motivator kelas dunia (mungkin :D ) banyak juga penumpang yang tersenyum mendengar celotehan beliau mungkin termotivasi, atau hanya sekedar lucu. Entahlah.

Dari cara penumpang menyikapi, kita sudah bisa melihat, mana pengamen yang bisa memaksa penumpang merogoh lembaran uang kertas disakunya.
Mungkin tulisan saya sedikit atau bahkan sangat belepotan, tapi tak mengapa lah, semoga semuanya bisa menangkap apa yang ingin saya sampaikan.

Jumat, 03 Mei 2013

Ini Bukan Tempatku


                Aku tinggal disebuah desa kecil di kabupaten terbarat pulau jawa, Pandeglag, kota dengan tiga gunung menjulang (aseupan, karang, dan pulosari) yang menambah keindahan dan membuatnya tampak lebih megah dan  gagah, kota dengan badak cula satu sebagai simbol kebanggaan yang memang hanya hidup di pandeglang tepatnya di ujung kulon, kota dengan pantai yang berjejer dari utara hingga ke selatan yang saya lihar belum dimanfaatkan secara maksimal, yang mungkin semua itu bukan lagi menjadi bagian dari kabupaten pandeglag karna banyaknya orang yang memiliki “otak makar”. –ah sudahlah- mending Kembali lagi ke desaku yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan, jauh dari politisasi kegiatan yang membuatku merasa lebih nyaman, desa yang menjadi saksi kelahiranku, desa yang menjadi saksi tumbuhnya diriku. Desa yang menemani keceriaanku semasa kecil, desa yang memberikan penghidupan pada keluargaku dan keluarga yang lain. –ah, tak akan kulupakan rasanya tempat ini-

                Saat ini usiaku 20 tahun, seperti kebanyakan warga desa lainnya, tak ada kemampun untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dan pada akhirnya aku sampai pada masa dimana aku harus pergi meninggalkan desaku, pergi dengan berjuta harapan tergantung di atas awan, pergi menjemput impian-impian yang dari kecil tak pernah aku memimpikannya, inilah saatnya dimana aku  harus berjuang melewati kehidupanku sendiri, kehidupan yang ku rasa begitu terjal dan alam yang kurasa begitu kompak untuk menjungkalkanku ketika aku lemah. Pada akhirnya,akupun harus pergi meninggalkan semua yang ku cintai, bukan pergi untuk selamanya.

                Pagi ini aku terbangun dari tidurku yang tak begitu lelap, kurasakan ada yang berbeda, tak ada lagi suara-suara khas desaku yang biasa berdering dipagi hari, yah, suara burung-burung itu sudah tak ada lagi,  terganti oleh bisingnya kendaraan bermotor yang mungkin sudah sejak dinihari memenuhi jalanan. Saat kubuka pintu dan melihat dunia, tak ada lagi embun dan udara sejuk yang menghampiriku yang menambah semangat untuk mengarungi hari semuanya berganti dengan udara segar dari lubang-lubang penghasil CO2, udara yang terasa menusuk di paru-paru. Sejenak aku terdiam dan kemudian ku tersadar bahwa aku suadah tak berada didesaku.

                Dimana aku.? Yah, akhirnya aku sadar, aku sudah berada di arena pertarungan, aku sudah berada di kota dimana jutaan orang dari penjuru tanah air naenggantungkan nasibnya, melakukan perburuan ditengah hutan tembok dan beton-beton yang menjulag tinggi, berjuang ditengah-tengah hewan yang terbuat dari besi. Kota dengan orang-orang yang siap menjungkalkanmu saat kau mulai lemah atau menaruhmu ke dasar rantai makanan saat kau benar-benar lemah . kota manusia yang persis seperti taman margasatwa di afrika yang sering ku lihat di chanel National Geografic dimana sang singa yang menjadi rajanya dan sesekali raja pun harus terjungkal saat lemah.

                Akhirnya, aku memberanikan diri untuk benar-benar terjun di arena, ku arungi hari, tak ada lagi kebersahajaan seperti didesaku dimana para penduduk saling menyapa satu sama lain . ditempat ini, sepertinya hanya ego masing-masing yang menguasai, semuanya berkeinginan untuk menjadi pemenang, semuanya  berkeinginan untuk menjadi si singa dimana seseorang menjadi sosok kanibal, meakan sesamanya tanpa perasaan hanya karna ingin hasratnya terpenuhi. –ah, mungkin tak semuanya seperti itu, mungkin masih banyak orang yang masih berfikir seperti manusia ditempat ini. Haripun kulalui dengan berbagai pertanyaan menyeruak, haruskah aku seperti mereka untuk menjadi pemenang.?

                Haripun mulai gelap, tapi kurasa tak segelap desaku yang minim lampu, aku berjalan-jalan keluar dan kulihat perbedaan yang sangat mencolok, saat orang-orang didesa menikmati malam bersama keluarga. Disini, kehidupan sepertinya baru saja dimulai, saat dulu ku nikmati kedipan lampu-lampu yang keluar dari ekor kunang-kunang berwarna kehijauan dan bintang-bintang yang begitu jelas terlihat tanpa adanya penghalang namun ditempat ini kulihat kedipan lampu bukan keluar dari kunang-kunang, tapi dari bilatan kaca yang memancarkan cahaya dan sinar bintangpun seakan kalah karnaya.

                Baru beberapa hari aku meninggalkan kampung halaman, tapi serasa uda seminggu aku pergi *padahal iya* :D. Duhh.. rasaya ada kerinduan yang begitu dalam yang bisa membuat pertarungn ini berhenti detengah jalan, mungkin saat ini aku belum merasa jenuh dan bosan sehingga aku masih bisa bertahan, namun pada saatnya nanti akupun akan pulang, membawa hasil perjuangan, meninggalkan arena pertarungan yang tak mengenal peraturan. Dan semoga aku bisa bertahan sampai akhir. Pada saatnya nanti aku pasti pulang, karna INI BUKAN TEMPATKU.