Kamis, 02 Mei 2013

Hanya Dipangkuanmu Kutemukan Cinta Sejati


                Tak ada seorangpun dimuka bumi ini yang bisa menyangkal ketulusan cinta seorang ibu kepada anaknya, tak ada seorangpun di muka bumi ini yang lahir tanpa ibu, tak ada seorangpun dimuka bumi ini yang menyankal kesengsaraan yang ibu rasakan ketika mengandung adalah sebuah kebahagiaan baginya. Saat kasih berkata tentang cinta, apakah kita langsung meyakininya.? Dan ketika seorang ibu berkata cinta pada anaknya apakah ada yang meragukannya.?

·         Ibu.. sosok sempurna yang sering tak berarti bila disandingkan dengan kekesih / sahabat.
·         Ibu.. sosok mulia yang sering tak berarti bila disandingkan dengan kesibukan pekerjaan.
·         Ibu.. wakil Allah dimuka bumi yang sering tak berarti bila disandingkan dengan kemewahan dunia.

Dan masih banyak hal lain yang membuat seorang ibu berada dalam urutan yang mengerikan dalam kehidupan ini.

                Tak ada seorangpun di muka bumi ini yang menyangkal bahwa kita dibesarkan dengan kasih sayang dan ketulusan seorang ibu. Ingatkah kita saat ibu mempertaruhkan nyawanya demi sang buah hati yang 9 bulan lamanya ia nantikan.? Ingatkah kita saat ibu memeluk kita dengan tangisan kebahagiaan padahal kita hampir saja membunuhnya.? Ingatkah kita saat ibu terbangun ditengah lelapnya tidur hanya untuk menyusui.? Ingatkah kita saat ibu rela memberikan seluruh hidupnya hanya untuk kita.? Ingatkah kita akan semua pengorbanan yang telah ibu lakukan hanya untuk membuat kita tetap tertawa bahagia.? Tentu saja kita takan mengingatnya, iya kan.?

                Sudah berapa tahun kita hidup didunia ini.? Pernahkah ada sedikit saja ada keraguan dalam diri kita tentang ketulusan seorang ibu.? Cukup Jawab dalam hati anda saja.  Jika taka ada, pantaskah beliau berada diurutan kedua setelah sahabat.? Urutan kedua setelah kekesih.? Urutan kedua setelah pekerjaan.? Urutan kedua setelah duniamu.? Atau mungkin urutan terakhir setelah semuanya.?

                Sudah berapa tahun kita hidup didunia ini.? Ingatkah kalian kapan terakhir kali kita mau dipeluk sang ibu.? Ingatkah kita kapan terakhir kali kita mau tidur dipangkuannya.? Ingatkah kita bagimana rasanya semua itu.?  Mungkin saat kanak-kanak kita semua sering merasakannya, namun seiring berjalannya waktu dan beranjak dewasa kitapun merasa malu dan enggan melakukannya, dan taukah kalian, ibu menyimpan kerinduan akan hal itu. Dan tak perlu dipungkiri, kitapun merasakannya, merasakan kehausan akan cinta dan ketulusan yang sebenarnya.

                Sudah berapa tahun kita hidup didunia ini.? Pernahkah kita menayakan apayang ibu inginkan dari diri kita.? Jika pernah, apa jawaban ibumu.? Harta, kekayaan, dunia, mengembalikan apa yang telah ia berikan.? Ah, rasanya tidak mungkin ibumu minta hal seperti itu. Benar.? Lalu apa yang ibumu minta.? HANYA KEBAHAGIAAN DIRIMU.! Betul.? Tapi pantaskah kita mendapatkan kebahagiaan itu melebihi ibu.?

                Tak jarang kita dapati, seorang ibu menjadi tak berarti saat kita telah mendapatkan dunia kita sendiri, menayakan kabar kekesih menjadi hal yang mendesak dibanding menayakan kabar ibu, perhatian sang kekasih menjadi yang palingberharga dibanding perhatian ibu yang sudah jelas kadar ketulusannya. Waktumu untuk sahabat dan pekerjaan menjadi lebih penting dibanding dengan menikmati waktu bersama ibu. Dan mendegarkan keluh kesah ibu menjadi sangat membosankan  dibandingkan dengan mendengar curhat sang kekasih.

                 Sudah berapa tahun kita hidup di dunia ini.? Sudah berapa lama kita tak merasakan kasih sayang ibu. Bukan ibu yang tak mau memberikan, tapi kita yang memilih untuk menjauhinya, kita sendiri yang sudah tak mau menerimanya, kita sendiri yang sudah tak mempedulikan kasuh sayangnya. Kita hanya menuruti ego kita yang menaganggap diri kita sudah berbeda, kita bukan anak kecil lagi, kita sudah bisa mandiri. Tapi sadar atu tidak, jiwa kita haus akan hal itu, kita butuh semua itu, dan tahukah kalian kalau ibumu merindukanmu, ia masih menganggap diri kita seperti yang dulu, anak-anak yang butuh perhatian, anak-anak yang butuh pelukan. Tahukah kalian kalau ibumu masih meenantikanmu sama seperti menantimu saat pulang dari sekolah SD.

                Pulanglah kawan, temui ibumu, peluk ibumu, cium kakinya dan nikmatilah saat-saat kebersamaan dengannya, rasakan kembali hal yang sudah lama tak kita rasakan, kenanglah masa-masa dimana ibumu memelukmu saat kau menangis, menidurkanmu dalam hangatnya pelukannya, ceritakanlah semua keluh kesahmu, ibumu takan merasa terbebani malah akan bahagia karnanya. Jangan malu akan hal itu. Lakukanlah sebelum kita tak mampu lagi melakukanya sampai akhir hayat, jangn buat diri kita menyesal.

                Salam hangat kawan, semoga kita bisa memberikan hal terbaik dalam hidup kita untuk ibu.

Tidak ada komentar: