Mungkin
sebagian besar orang takut akan sebuah
akhir. Padahal mau atau tidak, sebuah
akhir pasti akan ada. Baik itu akhir sebuah hubungan, perjuangan, dan yang
sudah pasti adalah akhir dari sebuah kehidupan. Banyak diantara kita melihat
sebuah akhir adalah hal yang menakutkan, terutama akhir dari sebuah perjuangan,
mangkannya tak jarang kita melihat seseorang “ogah” berjuang hanya karna takut
akan berakhir dengan sebuah kehancuran atau kegagalan.
Tak
banyak yang menyadari bahwa sebuah hasil hanya dapat terlihat ketika kita sudah
melakukan perjuangan / proses itu sendiri, jadi tak mungkin rasanya kita hanya mengira-ngira kemungkinan yang
akan terjadi nanti tanpa kita melalui prosesnya. Anehnya, bany ak yang terbawa
oleh alur kemungkinan yang mereka ciptakan sendiri sehingga mereka hanya
mengikuti alur yang sudah ada, secara tidak sadar mereka masuk kedalam
lingkaran atau zona yang mereka takutkan tanpa ada perlawanan.
Mungkin
hal-hal seperti itulah yang dulu pernah saya rasakan, saat semua beban
bertumpuk dipundak, saat itu pula “kegalauan” dalam menghadapi masa depan mulai
menghampiri. Banyak kata-kata pengandaian dan pertanyaan yang kata banyak motivator tak boleh terucap,
mungkinkah ?, apakah ?, andaikan ? mengapa ? –de el el- sering sekali
menggelantung di benak saya dan mungkin sampai sekarang juga kata-kata seperti
itu masih sering berkeliaran di otak saya. Sangat disayangkan memang, karna
selama saya berfikir, tak ada satupun hal berguna yang saya lakukan dan sudah
sangat dapat dipastikan, tak ada satupun hasil dari kemungkinan-kemungkinan
yang saya bayangkan tercapai. Bodohnya saya, menbiarkan diri terbawa ke zona
ketakutan yang saya ciptakan sendiri.
Dan
ketika saya menyalahkan diri, barulah terfikir betapa banyak hal yang dulu bisa
saya lakukan yang mungkin hasilnya sudah bisa rasakan saat ini. Menyesal.?
Manusiawi. Tapi tak boleh membuat saya kembali terdiam dan memikirkan hal-hal
yang sudah berlalu, ini saatnya kita tentukan langkah baru, maju bergerak atau
habis tersapu waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar