Kamis, 02 Mei 2013

Jangan Sia-Siakan Hal Yang Tersisa


                Semua orang pasti pernah merasakan apa yang sering saya rasakan, saat dimana semangat begitu menggebu-gebu seakan mau “muncrat” di ubun-ubun atau ketika semangat “ngocor” bagai danau yang jebol sampe-sampe airnya mengering seakan tak ada lagi ikan-ikan yang bisa hidup didalamnya. Tapi taukah anda, danau yang jebol sampe kering takan benar-benar kering seperti yang terlihat, pasti ada yang akan tersisa meski sedikit, dan taukah anda dimana pusat kehidupan yang benar-benar terlihat didanau kering itu.? Yah, pasti di air yang menngenang.

                Sama seperti contoh danau di atas, kadang kala kita tak menemukan hal apaun ketika semangt kita menggebu-gebu, ketika kita berjuang habis-habisan melawan waktu ketika semangat tercurah lewat keringat-keringat yang mengalir tetap saja kita tak melihat apa yang kita cari. Dan pada akhirnya, celah-celah untuk keluarnya air-air semangat itupun bermunculan, perlahan tapi pasti, semangat kita mulai pergi meninggalkan kita. Banyak orang yang tak mampu menambal lubang-lubang itu bahkan lebih banyak lagi yang tak berniat mempertahankan tanggul agar tetap berdiri kokoh atau lebih memilih untuk hidup menikmatinya.

                Saat seseorang mampu mempertahankan tanggul semangatnya, dialah yang akan berdiri tegap diatasnya. Namun apa yang terjadi jika tanggul tersebut roboh dan airnya mengering.? Sebagian besar orang hanya melihat bahwa itu hanyalah bak kosong yang tak berpenghuni, tak ada kehidupan apapun disana, ikannya pasti udah kebawa hanyut bersama dengan air yang keluar. Dalam kehidupan sehari-hari kita melihat, saat seseorang sudah merasa jenuh dengan apa yang ia kerjakan dia akan merasa lemah dan tak mampu lagi berbuat apa-apa, sehingga ia berfikir takan ada hal apapun yang akan dia hasilkan jika terus berada didalam keadaan itu, semangatnya hilang total bersama dengan berjalannya waktu.
Lihat hal kecil yang tersisa.

                Seperti danau diatas, semangat juga tak akan benar-bener mengering, pasti akan ada yang tersisa, seperti semangat untuk makan, minum, tidur, dan yang pasti semangat untuk buang hajat *hahaha . nah, jangan sia-siakan semangat yang tersisa itu, ditengah kegalauan atau hilangnya semangt hidup pasti kita akan banyak berfikir *lebih tepatnya menyesali keadaan* :D. Dan untuk itu, cobalah kita lihat filosofi danau yang saya ceritakan di atas, sekering-keringnya danau pasti akan ada air yang menggenang, dan disitulah kehidupan berkumpul. Kalau kata Ust. Yusuf Mansur -dalam bukunya kuun fayakun-  “selalu ada harapan ditengah kesulitan” seperti ikan-ikan yang mengharapkan kehidupan didalam genangan air meskipun mereka tau genangan itu akan benar-benar kering seiring berjalannya waktu.

                Inti yang ingin saya sampaikan adalah, sesulit dan selemah apapun kita jangan sia-siakan semangat yang tersisa, manfaatkan itu, jangan biarkan mengering bersama berjalannya waktu. Jadikan itu sebagai bekal untuk kembali mengarungi bahtera kehidupan yang luarbiasa terjalnya.

(tulisan ini hanya untuk menyemangati diri saya sendiri, tanpa ada maksud menggurui) J

Tidak ada komentar: